GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN AMILASE PADA PASIEN DIABETES MELLITUS


Latar Belakang
Diabetes mellitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan adanya hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya. Berdasarkan kriteria American Diabetes Association tahun 2012 (ADA 2012), sekitar 10,2 juta orang di Amerika Serikat menderita DM. sementara itu, di Indonesia prevalensi DM sebesar 1,5-2,3% penduduk usia >15 tahun, bahkan di daerah Manado prevalensi DM sebesar 6,1%. Menurut data rekam medik RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya pasien Diabetes mellitus periode Januari - Desember 2014, jumlah pasien DM yang melakukan rawat inap sebanyak 493 orang, sedangkan pasien DM yang melakukan rawat jalan sebanyak 4.224 orang (RSUD dr. Doris Sylvanus, Januari - Desember 2014).
 DM terbagi menjadi 2 tipe yaitu : DM tipe 1 adalah DM akibat kerusakan sel , biasanya menyebabkan defisiensi insulin absolut, dan DM tipe 2 akibat berbagai faktor yang menyebabkan gangguan kerja insulin, defisiensi insulin relatif, dan gangguan sekresi insulin. Jika berlangsung terus dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang, disfungsi dan kegagalan berbagai organ khususnya mata, ginjal, syaraf, jantung, dan pembuluh darah (Hardjoeno, 2003).
Umumnya diabetes melitus disebabkan oleh rusaknya sebagian kecil atau sebagian besar dari sel-sel beta dari pulau-pulau Langerhans pada pankreas yang berfungsi menghasilkan insulin, akibatnya terjadi kekurangan insulin. Kerusakan sel beta pankreas utamanya pada diabetes melitus tipe I akibat tubuh tidak mampu memproduksi hormon insulin, dimana glukosa yang ada dalam darah sulit terurai akibat insulin tidak mampu memproses menjadi energi sehingga meningkatkan kadar gula (hiperglikemia) dalam darah penderita. Keadaan hiperglikemia yang bersifat kronik yang dapat mempengaruhi metabolisme karbohidrat,  nutrisi erat kaitannya dengan metabolisme tubuh. Komplikasi Diabetes mellitus dapat terjadi  adalah diabetik ketoasidodis dan hiperglikemia hyperosmoler pada penderita diabetes mellitus.

Diabetes mellitus merupakan gangguan yang disebabkan fungsi endokrin dari pankreas, selain terjadi di endokrin, pankreas juga memiliki fungsi eksokrin yaitu sekresi enzim amylase, lipase, tripsin .
Salah satu komplikasi diabetes mellitus dapat terjadi oleh diabetik ketoasidosis. Kadar serum amilase yang tinggi sering bisa menyebabkan peningkatan kadar enzim amylase (Nakajima, 2011)
Amilase suatu enzim yang dibentuk terutama di pankreas dan kelejar liur, amilase ( alfa-amilase atau AML). Amilase disekresikan oleh getah pankreas dari asinus kelenjar pankreas. Pencernaan pertama kali terjadi di mulut dengan bantuan enzim ptialin menjadi alfa amilase. α amilase tadi memecah amilum menjadi karbohidrat. alfa-amilase mengkatalisis hidrolisis dari alfa1,4-hubungan karbohidrat constitued unit α-D-glucuse. hasilnya adalah pembentukan dekstran, maltosa dan beberapa molekul glukosa. α-amilase diproduksi terutama oleh pankreas eksokrin (P-type) dan kelenjar ludah (s-jenis) tetapi juga ditemukan dalam jaringan lain. Untuk mengetahui Fungsi pankreas tersebut dilakukan pemeriksaan amilase (Corwin, 2009)


Hasil Penelitian
Berdasarkan pemeriksaan amilase pada pasien Diabetes mellitus yang di lakukan di laboratorium Patologi Klinik RSUD dr.Doris Sylvanus Palangka Raya, data terkumpul dianalisa menggunakan metode deskriptif, untuk mengetahui bagaimana gambaran hasil pemeriksaan amilase pada pasien Diabetes mellitus di RSUD dr.Doris Sylvanus Palangka Raya.
Teknik pengambilan sampel berupa Quota sampling. sampel penelititan sebanyak 11 orang,dengan kriteria sebagai berikut : Penderita DM tipe 2 baik itu rawat jalan maupun rawat inap yang melakukan pemeriksaan di laboratorium, yang telah didiagnosa oleh dokter menderita Diabetes mellitus, baik itu laki-laki dan perempuan.
Sampel sebanyak 11 orang di ambil dari tanggal 1 juni – 15 Juni 2015, diperoleh hasil pemeriksaan amilase adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1 Profil pasien Diabetes mellitus
No Sampel
L/P
UMUR
TENSI
GDP
Lama Menderita DM
Hasil Pemeriksaan Amilase
1
P
63 tahun
130/80 mm Hg
112 mg/dl
2,5 Tahun
75 U/L
2
P
51 tahun
120/80 mm Hg
96 mg/dl
3 Tahun
52 U/L
3
P
47 tahun
100/70 mm Hg
113 mg/dl
4 Tahun
122 U/L
4
L
62 tahun
160/70 mm Hg
137 mg/dl
5 Tahun
96 U/L
5
L
66 tahun
140/70 mm Hg
139 mg/dl
4 Tahun
84 U/L
6
L
48 tahun
140/80 mm Hg
97 mg/dl
4,5 Tahun
83 U/L
7
L
76 tahun
130/70 mm Hg
427 mg/dl
5 Tahun
130 U/L
8
L
65 tahun
130/80 mm Hg
142 mg/dl
6 Tahun
105 U/L
9
L
54 tahun
110/70 mm Hg
196 mg/dl
5 Tahun
102 U/L
10
P
82 tahun
160/70 mm Hg
102 mg/dl
4,5 Tahun
90 U/L
11
L
67 tahun
140/80 mm Hg
110 mg/dl
5,5 Tahun
125 U/L




Tabel 4.2 Profil pasien Diabetes mellitus dengan berbagai parameter
No
Parameter
Kadar Amilase
Normal
>Normal
N
%
N
%
1
Jenis Kelamin
·         Laki-laki
0
0%
7
100%
·         Perempuan
2
50%
2
50%
2
GDP
·         Normal (70-100)
1
50%
1
50%
·         >Normal
1
11,1%
8
88,9%
3
Tekanan darah
·         N
2
22,2%
7
77,8%
·         >N
0
0%
2
100%
4
Lama Menderita DM
·         <2 Tahun
0
0%
0
0%
·         2-4 Tahun
2
50%
2
50%
·         >4 Tahun
0
0%
7
100%
5
Rentan Usia
·         45-64
2
33,3%
4
66,7%
·         >65
0
0%
5
100%

Tabel 4.3 Hasil kadar enzim amilase pada pasien Diabetes mellitus di RSUD dr.Doris Sylvanus berdasarkan nilai enzim
No
Nilai Enzim
Kadar Amilase
Jumlah sampel
%
1
Normal
2
18.18%
2
>Normal
9
81.82 %
JUMLAH
11
100 %


Grafik 4.1 Kadar enzim amilase pada jenis kelamin laki-laki dan perempuan pada pasien Diabetes mellitus.
Grafik 4.2 Kadar enzim amilase berdasarkan lama menderita Diabetes mellitus .
Grafik 4.3 Kadar enzim amilase berdasarkan Glukosa Darah puasa pasien Diabetes mellitus.



Grafik 4.4 Kadar enzim amylase berdasarkan rentan usia pasien Diabetes mellitus.




















   Pembahasan

Berdasarkan penelitian ini di lakukan pemeriksaan amilase dengan jumlah sampel 11, yang diambil secara Quota sampling. sampel penelitian ini adalah pasien Diabetes mellitus tipe 2 yang melakukan pemeriksaan di Laboratorium Patologi Klinik RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya.
Hasil pemeriksaan berdasarkan tabel 4.3 kadar amilase pada pasien Diabetes Mellitus di RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya berdasarkan nilai enzim didapatkan kadar persentase yaitu kadar amilase yang normal sebanyak 2 orang (18,18 %) dan kadar amilase yang tidak normal sebanyak 9 orang (81,82 %).
Pada tabel 4.2 parameter untuk jenis kelamin laki-laki lebih banyak  tidak normal sebanyak 7 orang (100%) dan untuk laki-laki yang normal tidak ada, dan untuk jenis kelamin perempuan yang mengalami kenaikan sebanyak 2 orang (50%) dan yang tidak mengalami kenaikan sebanyak 2 orang (50%), serta pada usia 45-64 yang mengalami kenaikan 4 orang (66,7) dan yang tidak mengalami kenaikan 2 orang (33,3%), pada usia >65 sebanyak 5 orang yang mengalami kenaikan enzim amilase dengan presentase (100%) dan kadar glukosa darah puasa tidak normal terjadi peningkatan sebanyak 8 orang (88,9 %) dan yang tidak mengalami kenaikan 1 orang (11,1%) serta pada glukosa darah puasa yang normal yang mengalami kenaikan enzim amylase 1 orang (50%) dan yang tidak mengalami kenaikan enzim amylase sebanyak 1 orang (50%) Pada lama pasien diabetes mellitus pada lama <2 tahun tidak ada yang mengalami kenaikan dan tidak mengalami kenaikan, pada lama 2-4 yang mengalami kenaikan sebanyak 2 orang (50%) dan yang tidak mengalami kenaikan sebanyak 2 orang (50%) dan pada lama >4 tahun adanya peningkatan kadar amylase sebanyak 7 orang (100%),
Dari presentase tersebut dapat dilihat yang paling banyak mengalami kenaikan pada jenis kelamin laki-laki, pada usia > 65 tahun, serta kadar glukosa darah puasa yang tidak normal  dan lama menderita Diabetes mellitus >4 tahun.
Pada tabel 4.2 hasil amylase yang tinggi disertai dengan peningkatan pada glukosa darah  hal ini, karena fungsi  amylase yang mengubah pati menjadi glukosa apabila hiperglikemia maka kinerja enzim amylase juga akan meningkat. 
Dari hasil pemeriksaan ini pasien yang mengalami peningkatan enzim amylase sebanyak 9 orang (81,82%). Hal ini menunjukan bahwa gangguan fungsi endokrin pada pankreas juga dapat menyebabkan gangguan fungsi eksokrin pankreas.
Pada pasien Diabetes mellitus yang tidak mengalami kenaikan enzim amylase (normal) hal menunjukan tidak ada gangguan pada fungsi endokrinnya dikarenakan kadar glukosa terkontrol yang dapat di buktikan dengan kadar glukosa darah puasa yang masih rentang nilai normal, selain itu juga di lihat pada lama menderita Diabetes mellitus < 3 tahun dan pasien juga rutin dalam pengobatan Diabetes mellitus.
Pada pasien yang banyak mengalami kenaikan enzim amylase adalah berdasarkan lama menderita > 4 tahun di karenakan  sudah mengalami kerusan pada kelenjar endokrin, dan tidak taat dalam pengobatan diabetes mellitus akibatnya terjadi gangguan pada fungsi kelenjar eksorin pankreas khususnya enzim amylase yang mengubah pati menjadi glukosa. 



DAFTAR PUSTAKA

American Diabetes Association (ADA). 2004. Diagnosis and Classification Diabetes Mellitus. Diakses dari http://www.artikelkedokteran.com/592/pemeriksaan-diabetes-mellitus.html Tanggal 23 Mei 2015 pukul 13.34 WIB
Arikunto S. 2003. Manejemen Penelitian. Rineka Cipta: Jakarta
Baron D.N.1991. Patologi Klinik, Edisi 4. EGC:Jakarta
Corwin,Elizabeth J.2009. Buku saku Patofisologi, Edisi 3. EGC: Jakarta
Gjandasoebrata R. 1986. Penuntun Laboratorium Klinik. Jakarta
Hardjoeno,H. 2003. Interpretsi Hasil Tes Laboratorium Diagnostik, Bagian dari standart Pelayanan Medik. Lembaga Penerbit Universitas Hasanuddin(LEPHAS) : Makasar.
Jeiffer P.2010. Uji Diagnostik. Volume 3. EGC : Jakarta
Nakajima et al.2011. Low serum amylase in association with metabolic syndrome and diabetes: A community-based study,Jurnal Ilmiah. Japan. Diakses dari http://www.cardiab.com/content/10/1/34 pada tanggal 28 Juni 2015 pukul 11.00 WIB
Price Sylvia A.2009. Konsep Klinis Proses-proses Penyakit. Edisi 6 volume 2. EGC: Jakarta
Rekam Medik RSUD dr.Doris Sylvanus,palangkaraya,2014.
Robbin.2010. Buku Ajar Patologi. Volume 2. EGC: Jakarta
Rukmono.1973. Patologi . Bagian Patologi Anatomik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia: Jakarta
Sulaiman Ali H.2007. Buku ajar Ilmu Penyakit Hati.Edisi pertama.Jayabadi:Jakarta
Sudoyo, Aru W.2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Interna Publishing: Jakarta.
 

4 Responses to "GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN AMILASE PADA PASIEN DIABETES MELLITUS"

  1. nice post broo abiliocell.blogspot.com

    BalasHapus
  2. jangan lewatkan postingan terbaru naaah http://adf.ly/1KSQ4l cara dapat dollar dari adfly

    BalasHapus
  3. https://drive.google.com/open?id=0B_43u6E2R5oiOXFZbVlJT3R4eWlKWjM4eGxEZE1veU5DTElR

    kode pop ads pakai ikam tinggal pasang banyak iklan lazada segala

    BalasHapus